5 Tips Berinvestasi tanpa FOMO

Investasi Obligasi

Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/crop-ethnic-trader-with-smartphone-and-laptop-on-bench-indoors-6347720/

Saat ini fenomena FOMO sering terjadi di kalangan anak muda. Tren kekinian melanda ke banyak industri, fashion, kecantikan, gaya hidup, juga termasuk dalam investasi seperti obligasi. Tren-tren inilah kemudian dianggap sebagai pemicu fenomena FOMO.

Sebenarnya, apa FOMO itu?

Dalam artian sebenarnya, FOMO atau fear of missing out adalah perasaan takut berlebihan ketika orang-orang di sekitar Anda berkumpul tanpa mengajak Anda. Perasaan takut ini diawali oleh perasaan takut ditinggal sendirian.

Dalam fenomena FOMO kekinian, Anda merasa takut atau cemas berlebih jika dianggap tidak atau kurang up to date terhadap suatu isu tertentu atau tren kekinian. Meski disebabkan oleh berbagai hal, FOMO seringkali dikaitkan akibat dampak buruk media sosial. Tidak  mengherankan, media sosial akhir-akhir ini lebih berperan sebagai ajang pamer ketimbang fungsi positif lainnya.

Tips Investasi Aman dan Nyaman tanpa FOMO

Fenomena FOMO juga menyerang dunia investasi. Anak-anak muda dan para investor pemula dengan mudah terlanda gelombang FOMO. Tentu hal ini justru akan berakibat buruk dan menjadi penyebab kerugian. Obligasi atau instrumen investasi lainnya, memiliki faktor resiko yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Salah langkah sedikit saja, apalagi melakukan investasi ditengarai karena takut tidak ikut tren, maka resikonya akan semakin besar. Simak tips menghindari FOMO agar Anda bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman berikut ini!

  1. Melek literasi keuangan dan investasi

Berpura-pura tidak ada FOMO bukan solusi. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyadari FOMO dan mulai lakukan perubahan dengan cara melek literasi keuangan, khususnya investasi. Pelajari secara mendetail dan menyeluruh, apa itu obligasi atau instrumen investasi lainnya, fundamental, faktor resiko, juga keuntungan yang akan Anda peroleh. Semakin besar keuntungan, maka besar pula resiko yang harus ditanggung. Kelola dan siapkan mental Anda untuk menghadapi, baik keuntungan maupun resiko investasi.

  1. Kembali ke tujuan investasi

Fokus pada apa yang menjadi tujuan investasi Anda. Apakah dana pendidikan anak, dana pensiun, dana membeli rumah, atau lainnya. Investasi tanpa tujuan akan membuat Anda terombang-ambing di tengah jalan dan sekadar ikut-ikutan. Jika ini yang terjadi, maka wajar Anda mudah terkena fenomena FOMO hingga akhirnya mengalami kerugian.

  1. Buat jurnal investasi

Buat jurnal investasi dari hasil analisa dan pengamatan apa itu obligasi. Data statistik tidak akan pernah menipu. Jika ada kenaikan nilai investasi, Anda bisa melakukan evaluasi ulang, apakah kenaikan nilai tersebut hanya tren semata atau fundamental. Hindari hal-hal yang bersinggungan dengan tren pemicu FOMO, kecuali jika Anda investor yang sudah mahir dan terlatih dalam memburu keuntungan jangka pendek. Begini pun tetap ada resiko yang mengikuti.

  1. Filterisasi berita di media sosial

Jika timbul berita-berita di media sosial, sebaiknya Anda mencerna dan berpikir matang lebih dulu. Memilah mana berita yang berkaitan dengan fundamental dan mana yang bukan. Hindari isu-isu yang justru memantik FOMO muncul dalam diri Anda, terutama bombardir berita yang berasal dari sumber-sumber yang kurang bisa dipercaya. Kalau perlu, ambil jeda sejenak dari media sosial dan internet, endapkan berita yang telah Anda ketahui dan berpikir lebih jernih, berita mana yang menurut Anda benar dan sesuai.

  1. Manajemen emosi

Seperti yang telah dijelaskan di atas, FOMO berkaitan erat dengan aspek psikologis. Euforia sesaat karena merasa takut tertinggal akan suatu hal. Kelola emosi Anda dengan baik agar tidak mudah terpancing FOMO ketika berinvestasi. Keputusan yang diambil tergesa-gesa hanya akan menggiring Anda masuk ke dalam jebakan kerugian. Evaluasi kesalahan yang pernah Anda buat, lalu buat rencana kerja investasi ke depan dan jalani investasi dengan bijak.

Investasi Aman Tanpa FOMO Melalui Aplikasi digibank by DBS

Investasi Obligasi

Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/businesswoman-in-white-shirt-sitting-on-chair-while-having-phone-call-7681681/

Setelah Anda melek literasi keuangan, Anda bisa memanfaatkan Aplikasi digibank by DBS sebagai mitra investasi obligasi yang aman dan terpercaya. Investasi menggunakan smartphone ini sangat mudah dalam pengoperasiannya. Bukan hanya itu saja, platform investasi digital ini juga akan menambah wawasan serta pengalaman investasi Anda melalui keunggulan lainnya, yaitu:

  • Produk obligasi tersedia lengkap di pasar perdana & sekunder

Untuk pasar sekunder tersedia lebih dari 70 produk surat utang ditawarkan oleh Aplikasi digibank by DBS. Anda bisa memilih dengan mudah produk obligasi mana yang sesuai portofolio investasi Anda.

  • Transaksi mulai dari Rp1 juta

Melalui Aplikasi digibank by DBS, Anda dapat melakukan transaksi pembelian obligasi minimal Rp1 juta dan berpeluang mendapatkan keuntungan investasi. Aplikasi digibank by DBS juga menyediakan produk surat utang yang dapat dibeli dengan mata uang dollar. Anda bisa memperolehnya dengan dana minimal $ 1,000

  • Transaksi dalam satu aplikasi

Semua transaksi hanya dengan menggunakan satu aplikasi saja. Bagi Anda investor pemula, diberikan layanan pendaftaran SID (Single Investor Identification) serta E-SBN (Surat Berharga Negara Online).

Sikapi fenomena FOMO dengan meluaskan wawasan dan pengalaman investasi Anda. Pilih mitra yang aman dan dapat dipercaya untuk mendampingi proses investasi obligasi yang Anda jalani. Ayo, segera berinvestasi dengan Aplikasi digibank by DBS mulai sekarang untuk mendapatkan kemudahan berinvestasi tanpa FOMO!

Related posts